Wednesday, February 3, 2010

Sambel Hejo yang Kontroversial

Judulnya serius amat yak untuk ukuran ngomongin makanan? Sebenernya Sambel Hejo-nya baek-baek aja. Aku dan tetangga sebelah yang menjadikannya kontroversial... Selama ini kami terlihat kompak, ke mana-mana bareng, dan sepertinya satu selera, terutama dalam hal makanan. Tapiii, ternyata gak untuk yang satu ini. Setelah sekian tahun bersahabat, akhirnya ada juga yang bertolak belakang antara aku dan dia: selera terhadap si Sambel Hejo.

Buat yang belum tahu, Sambel Hejo itu "merek" rumah makan Sunda yang berlokasi di Jalan Natuna, Kota Bandung. Kenal sajian Sambel Hejo pertama kali dari bos besar di kantor. Bukaaan...bukan karena ditraktir. Jadi, berhubung si bos hobi menyantap nasi timbel kumplit dari Sambel Hejo, sering kali acara rapat di kantor "disempurnakan" dengan paket nasi kotakan dari sana.

Oke, sekarang mari kita lihat di mana letak pertentangannya. Kesan pertamaku sama si Sambel Hejo sebenernya udah enggak baek. Sementara tetanggaku langsung termehek-mehek dengan cimplung, semacam perkedel dari singkong campur kentang, yang konon khas Purwakarta. Rasanya kenyel-kenyel gimana gituh. Menurutku rasa seperti itu menye-menye. Setengah singkong setengah kentang. Aku gak suka rasa yang setengah-setengah itu. Kalo aku sih, mending makan perkedel atau singkong goreng sekalian... Hehehe.

Pertentangan berikutnya soal ayam gorengnya. Ehm..bisa disebut ayam goreng gak ya? Soalnya tampilannya basah. Sepertinya ini ayam ungkep dengan bumbu agak kuning yang dicelup ke minyak panas sebentar dan langsung diangkat. Buat aku yang beraliran ayam goreng itu harus kering, ayam goreng Sambel Hejo gak memenuhi syarat. Beda dengan tetanggaku, dia berkenan-berkenan aja dengan ayam goreng itu. Guyyiiih katanya. Halaaahh...

Selanjutnyaaa.. soal sambel. Bagiku sambel yang enak itu sambel terasi yang pedesnya nampol. Lebih suka yang mentah dan ulekan cabenya agak kasar. Wuiiihh yummmy... Beda ma sambel di rumah makan Sunda kebanyakan, sambel di Sambel Hejo ini emang gak biasa. Mungkin karena itu jadi merek rumah makannya ya. Sambel di sini tak lain adalah sambel hijau, yang ramuannya antara lain terdiri dari cabe hijau, tomat hijau, dan kencur. Rasanya nggak pedes sama sekali. Malah dominan asemnya tomat dan tajemnya kencur. Untuk yang satu ini pendapatku diamini seorang temen dari Jakarta. Dia bilang rasanya kek jamu... :D Lebay, ya? Gimana dengan pendapat tetanggaku? Dia bilang baek-baek aja.

Satu-satunya yang bisa aku toleransi cuma aneka pepesnya aja, terutama pepes tahu. Pepes terinya terlalu asin di lidahku, mungkin karena porsi terinya terlalu melimpah. Tapi itu gak akan jadi masalah kalo ada cabe utuh di dalemnya. Rasa asinnya bisa dinetralisasi dengan menggigit cabe.

By the way busway, tulisan ini aku buat bukan untuk menjatuhkan Sambel Hejo loh yaaaa... Soalnya, banyak review positif tentang sajian Sambel Hejo kok. Terbukti, tetanggaku sampe tergila-gila dengan cimplung, trus kantorku juga sering banget mesen nasi kotak di sana. Tapi, masalah selera kan ga bisa dipaksa-paksa. Sekian kali mencoba--terakhir minggu lalu (dan aku makan dengan sangat khusyuk)--ternyata penilaianku tetep sama :p

Well, meski berseberangan, demi menghormati selera tetanggaku, sepertinya aku harus menerima ajakannya makan di tempat. Dia akan makan cimplung sepuasnya, sementara aku belum tahu mo makan apa. Paling tidak, aku akan menikmati suasana di rumah makan mungil yang tampak homy itu sambil motret-motret buat blog ini.

4 comments:

Anonymous said...

hihi.. cimplung idolaku pokoknya. kapan nik kita ke sanaaaaaa? gak sabar aku nyemili cimplung. bli setengah lusin kali ya nik?

Nanik said...

kamu ga suka lagu menye2 tapi suka makanan menye2... cimplung, cilok, cireng dll yang gak bisa dibilang enak tp selalu dicari...huhuhu...

gilbertxenodike.com said...

Gua pernah nyobain sambel hejo yang di belakang telkom gitu. kalo gua bilang sih cimplungnya enakan yang di situ... lebih crispy...

Nanik said...

gilbert: makasi udah mampir di blog ini. sambel hejo emang ada yang di belakang telkom ya? baru tau. di sebelah mananya?