Gak tau sejak kapan warung mobil sushi ini ada, tapi masih termasuk gres dan rame-ramenya pembeli. Sabtu (10/10), aku dan temen-temen nyempetin ke sana. Penasaran juga sih kek apa sih sushi yang sedang rame diperbincangkan orang se-Bandung ini (lebay!).
Kami datang jam 15.00-an dan tempat itu dah rame sama anak-anak muda. Setelah itu datang juga rombongan keluarga. Rame deh. Padahal habis ujan dan masih bersisa rintik-rintiknya. Kok enggak pada males yak?
Tanpa buang-buang waktu, kami mencermati daftar menu, lalu pesen. Pesenan kami dicatat dengan nomor 25. What??! Padahal kami dah laper bangettt. Tapi apa boleh buat. Kami pun menunggu, duduk di kursi plastik yang tersebar di sekitar mobil Sushi Boon.
Pas pesenan dah sampe nomor 23-24, terjadi sedikit kekacauan akibat ujan yang mulai menderas. Para pembeli berlarian ke tempat yang teduh. Trus kursi-kursi plastik dikemasi ama pegawai Sushi Boon.
Beruntung mas dan mbak urutan 23 makannya cepet selesai, dan pesenan nomor 24 adalah pesenan dibawa pulang. Ya udah kami langsung menduduki salah satu sisi ”mini bar”, berempat duduk berdesak-desakan.
Gak lama kemudian pesenan kami datang satu demi satu. Pertama, Craby Baby. Sushi isi ikan dori. Nasinya ada bintik-bintik pink entah apa itu. Rasa sushinya sendiri rada-rada manis gituh. Selanjutnya adalah Godzilla, sushi isi apa ya? Lalu, Rolling Stones, sushi isi sapi teriyaki. Di dalemnya ada semacam sayurnya juga. Trus sebagai topping-nya ada lelehan keju. Yang ini enak. Ada aroma bakar-bakarnya. Hahaha. Terakhir, Spiky the Spicy. Nah, ini sushi rada aneh, yaitu sushi goreng isi tuna panggang. Pas belum dipotong-potong tampak seperti belut goreng jumbo. Soalnya itu sushi terbungkus rumput laut trus digoreng pake tepung.Jujur, kemaren gak bisa menikmati dengan santai. Makannya buru-buru karena ujan trus antrean yang panjang. Jadi gak bisa nge-review dengan detail. Cuma, yang jelas, nasinya pulen, walopun konon, menurut informasi dari sini, gak pake beras jepang. Trus variasinya juga banyak. Ada juga yang mentah. Lain kali datang lagi ah, di jam yang sepi pembeli. Kira-kira jam berapa ya? Kesimpulannya, dengan kisaran harga Rp 12.000 (ato Rp 15.000) sampe Rp 29.000 per porsi, sushi kaki lima yang mengusung konsep "makan sushi dengan gaya berbeda" ini layak dicoba kok.
Ada beberapa tips kalo mau ke sana. Pertama, pastikan cuaca cerah agar kita bisa duduk tenang di area Sushi Boon yang tanpa tenda peneduh dan meja itu. Atau, kalau tetep mau ke sana pas cuaca hujan, sebaiknya bawa mobil agar bisa makan di mobil. Alternatif lain, pesen sushi di Sushi Boon, trus pesen minum di CafĂ© Ali Baba di sebelahnya. Nah, makanlah di kafe itu. Kalo si pemilik kafe gak protes loh yaaaa… Atau, pesen aja buat dibawa pulang. Tapi kemasannya gak asik ah, styrofoam. Gak ramah lingkungan dan juga gak gaya. Hehehe. Info lebih lengkap, bisa klik www.sushiboon.com. Ada juga di Facebook.

Aku nyobain tempat ini beberapa hari lalu. Siang-siang pas laper, ditelpon temen diajakin makan. Pake dijemput pula. Wah kebeneran banget. Maka meluncurlah kami ke sana. Aku sendiri merasa agak aneh karena jadwal wisata kulinerku biasanya hanya akhir pekan. Hari biasa paling makan di warung deket kosan. Dengan kostum siap ke kantor (padahal kostumnya t-shirt dan jins) dan makan siang di luar, aku berasa seperti mbak-mbak yang kerja nine to five. Hehehe.. Malah ngelantur…
Sampai di kos baru aku makan, yang ternyata adalah rasa kacang ijo dan stroberi. Semuanya bener-bener mengandung kacang ijo dan stroberi asli. Hmmm.. enak juga. Apa lagi aku lama banget gak makan es lilin.
Perjalanan selesai di sini. Kalo mau itung-itungan, lemak yang terbakar dari ngayuh sepeda dan yang kita masukin dari makan-makan, banyakan dari makan-makannya… Tapi, kan weekend. Tak seharusnya kita itung-itungan gitu :p